Tentang Karya :
Ukuran : 30 x 40 cm
Media : Polyurethane Foam, Acrylic, Clay, Plasticine, Resin, Beads on Canvas
Selain dari alasan personal seniman yang ingin mengubah rasa dan memori buruknya menjadi sebuah karya, melalui karya ini seniman juga ingin memperlihatkan kepada audiens bahwa selalu ada dua sisi dari segala sesuatu. There’s always something beautiful in everything. Sisi rapuh akan tetap bisa ditemukan oleh audiens jika mereka menyadarinya. Namun sisi itu tidak merusak karya, justru menjadi pelengkapnya. Hal itu juga berlaku dalam kegagalan cinta, di saat kita kehilangan pelengkap rasa, pelengkap hidup. Mengalami hilangnya romantika akibat mengalami heartbreak yang menyakitkan, menjadi the heartbroken, atau the hopeless romantic, memang membuat dunia kita menjadi suram. Namun, dengan mengubahnya menjadi sebuah karya. Seniman dapat menunjukkan bahwa dari suatu rasa sakit pun bisa dihasilkan karya yang manis. GOD BLESS THE BROKENHEARTED ME!
Tentang Seniman :
Raditi adalah nama sapaan dari Ratih Ardianti. Seorang desainer lulusan Universitas Bina Nusantara, program studi Desain Komunikasi Visual. Ia juga sebagai relawan Education Development di Kelas Gambar. Seorang seniman muda yang gemar mengkurasi karya seni, playlist lagu-lagu, menulis puisi dan membaca tarot.
Memulai karirnya sebagai perupa sejak tahun 2017, hingga saat ini ia telah mengikuti berbagai macam kegiatan kesenian kolektif bersama beberapa komunitas kesenian di Jakarta. Tema pendidikan anak, kesehatan mental dan visual art menjadi minat besarnya untuk terus mengeksplorasi gagasan dan menerjemahkannya menjadi karya visual dalam berbagai teknik, medium berkarya.