Humdrum Existence II

Rp 16.000.000
SKU: ART-GRT-0062459386

Seniman : Muhammad "Emte" Taufiq
Material : Cat Akrilik di Atas Kanvas
Ukuran : 80 x 100 cm 
Tahun : 2024

Deskripsi :

Kehidupan modern saat ini bergerak sangat cepat. Apalagi kehidupan di kota-kota besar seperti Jakarta. Dengan semakin berkembangnya teknologi, tanpa disadari kondisi tersebut menempatkan masyarakat pada fase kehidupan baru yang penuh tuntutan.

Kaum urban kerap dituntut untuk terus mengejar segala pencapaian baik dalam hal materi, karier maupun status sosial. Seolah tak ada jeda untuk sekedar bernafas bahkan merenung. Sekali kita berhenti untuk sekadar menghela nafas, maka artinya kita perlu lari dua kali lebih cepat demi mengejar ketertinggalan. Untuk menyiasatinya, kita membiasakan untuk menyempatkan diri menikmati momen-momen sederhana, dimana waktu berjalan lambat. Atau banyak orang menyebutnya sebagai gaya hidup slow living. Bukan diajak untuk bermalas-malasan, konsep slow living mengajak kita untuk menjalani hidup dengan sadar sepenuhnya. Dengan kata lain, setiap aktivitas yang dilakukan, dirasakan, dinikmati lalu disadari. Dari situ kita belajar bahwa semua itu ada prosesnya dan tidak bisa diburu-buru. 

Tentang Seniman :

Mohammad Taufiq, atau yang lebih dikenal dengan nama emte, dalam kesehariannya berprofesi sebagai ilustrator, desainer grafis, seniman, dan juga komikus yang aktif terlibat dalam berbagai kolaborasi dengan banyak brand, proyek komersial dan kesenian, baik kolektif maupun personal. Ia telah mengeksplorasi medium komik sejak tahun 1993, karya komiknya memiliki spektrum tema yang luas; dari komik advertorial hingga komik underground. Pada tahun 2018 ini, komik Gugug! menjadi karya terbarunya dalam cakrawala komik Indonesia dan internasional. Lahir, tumbuh besar, tinggal dan bekerja di Jakarta, Mohammad Taufiq biasa dipanggil Emte, yang menjadi nama ‘panggung’nya dalam berkarya. Senang menggambar sejak kecil, Emte banyak membuat komik, kartun strip, ilustrasi berbagai majalah, sampul buku, mural, desain kaos, dan berbagai proyek komersial lainnya. Latar belakangnya sebagai ilustrator berstatus freelance membuat Emte terbiasa berkarya dengan berbagai medium dan gaya menggambar yang berbeda-beda. Banyak tema-tema domestik dan hal-hal sepele yang terkadang terlewatkan dalam kehidupan sehari-hari, ditampilkan Emte dalam karya-karyanya yang sebagian besar dibuat dengan menggunakan cat air dan akrilik, sebagai media yang sulit diprediksi dan menarik untuk dieksplorasi. Mulai tahun 2001, Emte aktif terlibat dalam berbagai proyek komersial dan artistik, baik secara kolektif maupun pribadi, di Indonesia dan luar negeri. Pada Januari 2019, dengan spektrum keberagaman dan eksplorasi praktik seni rupa kontemporer di Indonesia, Emte menggelar pameran kolektif bersama 11 seniman lainnya di Darren Knight Gallery di Sydney, Australia. Berikutnya pada bulan Maret, Emte mengadakan sesi live mural bertema kekayaan dan keindahan bawah laut di Paviliun Indonesia pada London Book Fair 2019. Pada bulan Maret juga, Emte berpartisipasi dalam pameran 'Eastern Rhythm' di Sofia, Bulgaria. Sejak itu ia aktif terlibat dalam berbagai pameran, Art Fairs dan proyek mulai dari Asia Illustration Fair - Shanghai, Seoul Illustration Fair, Frankfurt Book Fair, The Other Art Fair di New York, hingga Talented Art Fair di London. Pada tahun 2020 emte mengikuti pameran 'Indonesia Calling' di 16 Albermarle art space - Sydney, Australia dengan karya-karya yang berbicara tentang ruang privat-publik dan hubungannya dengan situasi pandemi yang sedang melanda dunia saat itu. Karya seni bertema optimisme menghadapi situasi pandemi kembali dimunculkan Emte dalam pameran berikutnya bertajuk 'Berkelanjutan' tahun 2022 di Sarinah Art District. Di tahun 2023, Emte melakukan duo exhibition ‘The In-Betweens’ di galeri Artloka Bersama seniman asal Bandung Rega Rahman, lalu mempresentasikan tentang hiruk-pikuk kehidupan Jakarta pada pameran ‘Toponymie’ di Quebec-Canada, dan berpartisipasi dalam event Frankfurt Book Fair di Jerman, dengan melakukan live mural bertema ‘kendaraan roda dua sebagai penggerak ekonomi di Jakarta’.

Exhibition :

2019, Pameran Bersama, Darren Knight Gallery, Sydney, Australia
2019, Live mural, London Book Fair, Paviliun Indonesia, Inggris
2019, Eastern Rhythm, Sofia, Bulgaria.
2019, Asia Illustration Fair, Shanghai, China
2019, Seoul Illustration Fair, Seoul, Korea
2019, Frankfurt Book Fair, Frankfurt , German
2019, The Other Art Fair, New York, Amerika Serikat
2019, Talented Art Fair, London, Inggris.
2020, Indonesia Calling, Pameran Bersama, 16 Albermarle Art Space, Sydney, Australia
2022, Berkelanjutan, Pameran Bersama, Artina-Sarinah, 
2023, ‘The In-Betweens’ duo exhibition, galeri Artloka
2023, ‘Toponymie’ di Quebec-Canada
2023, Live Mural, Frankfurt Book Fair, Frankfurt, Jerman.

Customer Reviews

Be the first to write a review
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)