EMERGED FROM THE LEFT #2

TENTANG KARYA :

Judul Karya: Emerged From Left #2 (2024)
Ukuran Karya: 50 x 50 cm
Material: Acrylic On Canvas

Deskripsi:
Karya ini terinspirasi oleh kisah Kancil dan teman-temannya di hutan dalam dongeng “Shiver on The River”. Lukisan ini mengajak kita untuk melihat gambaran ketidakseimbangan alam yang disebabkan oleh kerusakan, pencemaran limbah, dan konflik. Seperti dalam dongeng tersebut, tubuh dan pikiran manusia juga dapat menunjukkan ketidakseimbangan melalui penyakit dan kecemasan yang berlebihan. Baik alam maupun manusia, pada akhirnya, keduanya akan berusaha untuk kembali ke keadaan yang seimbang.

Description:
This artwork is inspired by the story of Kancil and his friends in the forest from the folktale “Shiver on The River.” It invites us to reflect on the imbalance in nature caused by destruction, pollution, and conflict. Just like in the tale, the human body and mind can also show signs of imbalance through illness and excessive anxiety. Both nature and humans, in the end, will strive to return to a state of balance.

TENTANG SENIMAN :

Osyadha Ramadhanna (Ocak) lahir di Malang. Menyelesaikan studi Seni Rupa Murni tahun 2021 di Universitas Brawijaya Malang. Ocak aktif mengikuti pameran di Malang, Batu, Jogja, Bali dan |Jakarta terhitung dari tahun 2017 hingga sekarang.

Merintis karir sebagai seniman, dalam kekaryaan Ocak bertolak dari pengalaman masa kecil mendengarkan dongeng kancil yang didaraskan ibunya. Banyak memoar masa lalu yang ternyata berkelindan dengan peristiwa hari ini dan proyeksinya pada masa depan. Ocak kerap menyoal hubungan Ibu dan Anak, mempertanyakan term tentang masing-masing itu yang dipicu oleh persoalan domestik dalam rumah dan
keseharian. Artikulasinya dalam karya menyiratkan ketengangan friksi antara maskulinitas dan feminitas.

Mendongeng atau bercerita lewat visual adalah cara ocak memindahkan pengalamannya menjadi khazanah yang bisa dibagi dan dipertukarkan. Dalam visual yang naive ocak menggabungkan teknik drawing dan lukis dalam warna-warna pastel dan flourscent, teksture semu, dan garis yang dinamis. Ocak mengeksplor beragam media seperti lukis, batik, jahit, resin, dan pahat. Selain kebutuhan kreatif, media juga diyakini sebagai perpanjangan gagasan yang musti dijelajahinya.