Tentang Seniman
Gracia adalah seorang Desainer Interior lulusan Institut Kesenian Jakarta ini, memiliki keterampilan menyulam yang memukau dan sangat artistik. Berkarya menggunakan teknik sulam ini sudah ia tekuni sejak tahun 2016. Awal mulai menyulam, Gracia mempelajari teknik sederhana yaitu backstitch yang diajarkan oleh ibunya, hingga kini ia sudah mengusai berbagai teknik sulam yang diaplikasikan pada pada medium kain dengan komposisi dan pengembangan ide visual yang sangat kreatif.
Dalam perjalanannya berkarya, Gege begitu panggilannya, banyak mengeksplorasi identitas seni sulam melalui komposisi pemidangan sulam / Emboidery hoop yang ditata dengan konfigurasi instalasi yang menambah dimensi kekaryaannya. Imajnasinya tervisualisasikan dengan semua elemen visual yang dihadirkan dengan detail, secara teknik, warna dan rupa.
Ditengah kesibukannya sebagai mahasiswa Magister Desain di Universitas Trisakti dan bekerja sebagai pendidik di Universitas Gunadarma, tidak menjadikannya hambatan untuk aktif bekarya dan mengikuti berbagai kegiatan berkesenian, seperti pameran dan berbagai workshop. Hal tersebut menjadikannya memiliki pilihan kesempatan untuk hadir membangun dan memberdayakan pengalamannya berinteraksi dengan sumber inspirasinya berkesenian.
Tentang Karya
Judul : INTERAKSI
Ukuran : 100 x 100cm
Media : Embroidery on fabric
Tahun : 2021
Terbiasa dengan berinteraksi dan bertemu banyak orang jelas menjadikan manusia sebagai makhluk sosial. Namun ketika situasi yang serba terbatasi datang hampir 2 tahun ini, kita tetap menjadi makhluk sosial, namun interaksi dan cara mengisi keterbatasan kita berbeda.
Dalam karya instalasi kali ini, divisualisasikan dengan artistik bagaimana manusia berinteraksi dalam situasi yang serba terbatasi dan segalanya berubah menjadi serba online dan tidak bisa melakukan kegiatan bersama. Perupa mengambil visual emotikon “hug” pada aplikasi chat online. Cerita kehidupan yang banyak dirundung kedukaan yang datang silih berganti. Namun emotikon “hug” dirasakan oleh Gracia sebagai sebuah ikon yang benar-benar mewakili rasa saling menguatkan kita, mengirimkan energi baik, sebuah kehangatan dan simpati kepada mereka yang mengalami kedukaan. Sangat emosional meskipun tidak hadir dalam ruang dan waktu yang nyata.
Dengan menggunakan latar belakang tempat-tempat umum yang biasa menjadi tempat kita berinteraksi, yang kemudian ia merespon dan memvisualisasikan dengan sulaman yang membuat tempat-tempat tersebut menjadi terhubung satu sama lain. Sungguh sebuah karya yang menghadirkan sebuah kenangan dan harapan, sebuah ajakan untuk selalu beradaptasi, bersemangat bersama menyambut dan menjalani hari – hari di depan sana.
Kegiatan Berkesenian
PENGHARGAAN
2019
3rd Place 2Madison Search
PAMERAN TUNGGAL
2019
Sulam Bebas - Kedai teh Sinau, Yogyakarta
2018
EmbroideROOM - @Lirspace, Yogyakarta
PAMERAN BERSAMA
2019
The Wicked, Witty and Wise - Niniveh Space
The Sanctuary: What Its Mean To Be Female - D'Gallerie Barito
2018
State of The art Fest - Bandung
2017
For Keepsake, Keep Me - @Ghoetehaus, Jakarta
Festival Kampung Pangkalan - Sukabumi
2015
Designers Eye
RESIDENSIAL
2017
Festival Pangkalan
2015
Kaleidoskop - Yogyakarta
WORKSHOP
2019
Figure Embroidery - Ke:Kini, Jakarta
Wicked Workshop - Niniveh Space, Jakarta
Flower Pouch Embroidery - Canaan, Bali
Remake The Boring Stuff - Kedai Teh Sinau, Yogyakarta
2018
Embroidery as An Aplicative Art - Jakarta Creative Hub
Unleash Your Creativity with Little Things She Needs