Rumah

SKU: ART-RNQ-0001475777
Size: 100 x 100 cm
Year: 2021
Material: Kain dan Benang

We have run out of stock for this item.

Tentang Karya:

Setelah mengundurkan diri dari kantor, aku memutuskan untuk pulang ke Pangalengan dan tinggal di sana untuk entah sampai kapan. Kemunculan virus corona memperkuat keputusanku dan memperpanjang waktu tinggalku di rumah. Banyak menghabiskan waktu di rumah dan keluarga membuatku banyak berefleksi tentang kehidupan yang aku jalani selama ini. Pangalengan bagiku adalah rumah, tempat bertumbuh dan bermain, yang seluk-beluknya tidak asing sekalipun aku merantau ke tempat jauh.

Namun sudut pandang ini akan berbeda bagi orang yang belum pernah datang ke Pangalengan, yang hanya mengenal Pangalengan dari jauh, dari layar internet. Upaya untuk mengenal Pangalengan dilihat dari sudut pandang yang berbeda dapat membawa pengalaman tersendiri, mencari pendapat yang mungkin melekat pada tempatku tumbuh walaupun kata tersebut tidak pernah terlintas dalam kepala ku sebelumnya. Baginya mungkin Pangalengan terlukis sebagai tempat berbukit hijau nan sejuk serta dirangkai oleh pelbagai aktivitas wisata yang menarik. Tempat dimana orang-orang mencari ide dan gagasan, mengumpulkannya sebelum kembali pulang meninggalkan Pangalengan. Penggambaran suatu tempat pada akhirnya bernilai sangat personal, bagi ku Pangalengan ialah tempat kembali, dan di saat yang sama orang lain menggambarkannya sebagai tempat persinggahan sempurna dengan nuansa yang benar-benar berbeda dari apa yang selama ini aku rasakan.

Karya ini adalah upaya untuk mempertemukan sudut pandang yang berbeda tersebut, mencari makna dalam sebuah tempat yang aku sebut rumah.

 

Tentang Seniman:


AISYAH FILQISTHI

Aisyah Filqisthi menekuni dan mengeksplor teknik menyulam (embroidery art) sejak awal tahun 2018 secara otodidak. Jahitan.oma telah menjadi wadah bagi perupa untuk memamerkan hasil karya sulaman yang biasanya bertemakan hewan, tetumbuhan, serta manusia. Style yang kaya warna memancarkan kegembiraan serta mengekspresikan nilai relung ekologi yang eksotik. Selama proses berkarya, bukan hanya tema gambar yang menjadi sumber inspirasi, tapi juga teknik menyulam yang bervariatif dan memberikan efek visual yang berbeda dari seni tekstil lainnya.


Melalui karyanya, perupa juga ingin mempromosikan sulaman sebagai karya seni tekstil kontemporer yang menarik dan menyegarkan terlebih dengan beragamnya media, tekstur, bentuk, dan gubahan dari teknik-teknik menyulam.


 

RAKHMI FITRIANI

Ketertarikan Rakhmi terhadap penggunaan benang dan kain sebagai media ekspresi bermulai dari acara kesenian dadakan berjudul APA (ARL Punya Acara) yang digalang bersama teman-teman sejurusannya di departemen Arsitektur Lanskap pada tahun 2015. Karya pertamanya berupa instalasi benang yang diberi pewarna dan diikat membentuk jaring laba-laba raksasa lalu dipasang di salah satu node masuk area kampus.

Setelah itu, Rakhmi menjadi keranjingan bermain dengan media tekstil dan mencoba berbagai macam teknik rekayasa tekstil yang dipelajarinya dari Youtube. Teknik-teknik tersebut di antaranya; crocheting, knitting, weaving, macramé, latch hook, pewarnaan kain, dan sulam. Eksplorasi teknik menjadi petualangan yang menantang bagi perupa dan dia tidak ingin berhenti pada itu saja, mimpinya adalah mempelajari teknik tenun tradisional dan bereksplorasi lebih banyak lagi.


 

Customer Reviews

No reviews yet
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)