Catatan Si Loreng

Rp 5.825.000
SKU: ART-RDK-0001408184

 

Tentang Karya :
Ukuran : 30 x 40 cm
Media : Cross Stitch on Burlap

Cerita-cerita yang sudah ditulis dalam sejarah, maupun cerita-cerita yang dikatagorikan sebagai narasi lisan atau mitos, merupakan narasi ilmu pengetahuan lokal.

Perbenturan antara narasi dan realitas menciptakan zona abu-abu yang menarik untuk dieksplorasi secara luas. Narasi selepas penjajahan adalah salah satu bagian dari kejadian sejarah yang banyak meninggalkan zona abu-abu. Berfokus pada eksplorasi narasi lokal, khususnya yang berada di Gunungkidul, ini menarik untuk dibenturkan dan digali tanda-tanda perbenturannya.

Kristik dan Goni adalah dua instrumen umum yang sangat lekat dengan ingatan kita sebagai peninggalan dari masa penjajahan Belanda. Sebagai teknik sulam yang umum, kristik dikenal masyarakat dan kerap dipahami sebagai seni sulam yang populer pada masa penjajahan Belanda. Sebagai sebuah seni rajut yang awalnya diperuntukkan bagi kaum kelas atas, kristik akhirnya merambat menjadi seni yang merakyat dan menjadi bentuk kesenian yang umum bagi masyarakat. 

Kain Goni kerap dikaitkan dengan peninggalan penjajahan Jepang. Selaindaya tarik narasi darimedium tersebut, kristik memiliki nilai estetik yang menarik dengan adanya permainan pola dan repetisi rajut silang, dan ketika kristik dibenturkan dengan kain goni yang memiliki warna coklat khas serta serat yang tebal. Keduanya memberikan kombinasi yang sepadan untuk memunculkan kesan lawas.

Dua pertemuan media dan teknik yang saya ambil merupakan sisa-sisa pecahan yang diyakini dan erat terkait dengan memori masa lalu. Pertemuan ini diolah untuk memvisualisasikan cerita-cerita yang berupa mitos atau zona-abu-abu di wilayah setempat, khususnya di daerah Gunungkidul.

Pada seri ini, saya ingin mengeksplorasi dua pertemuan tersebut sebagai bahasa ungkapan untuk membicarakan cerita-cerita yang kabur dan nampak abu-abu. Sebuah pertemuan dari narasi-narasi lokal yang kadang kala terpinggirkan.

Tentang Seniman :

Group Exhibition :

2022

  • “BWP VALUE Ace House” Art Jakarta, JCC Senayan, Jakarta, Indonesia.

2021

  • “Silir : Perupa Muda #5” Bale Banjar Sangkring, Yogyakarta, Indonesia.
  • “Upwind Downtempo : On Sabbatical and Discoveries” Gajah Gallery Yogyakarta, Indonesia.
  • “ROOTS<>ROUTES” BIENNALE Jogja XVI 2021”Jogja National Museum, Indonesia.
  • “Mantra Asana Seni 2021” Taman Budaya Yogyakarta, Indonesia.

2019

  • “Re-Mitologisasi” Museum Basoeki Abdullah, Jakarta, Indonesia.
  • “Nandursrawung #6 : GEGAYUTAN, Taman Budaya Yogyakarta,
  • Yogyakarta, Indonesia.
  • “Pameran Seni Media –onWHAT?!-, Galeri R.J Katamsi ISI Yogyakarta.
  • “Partisipan Shared Residence –Poklong Anading-” ARTJOG MMXIX, JNM, Yogyakarta.
  • “Collective Storytelling” Synesthesia, Brooklyn, New York, US.
  • “Platform Perupa Muda Biennale XV, Dari Batu, Air dan Alam Pikir... Untuk Udara dan Kehendak Bebas Manusia” PKKH UGM, Yogyakarta.

2018

  • “HIATUS 2018” FISIPOL Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
  • “Jogja Internasional Miniprint Biennale 3rd” Museum dan Tanah Liat, Jogjakarta
  • “WORK (IN) TITLE: SILANG TEMPAT” Galeri Thee Huis, Taman Budaya Jawa Barat, Bandung.
  • “NANDUR SRAWUNG #5” Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta.
  • “Bantul Artoday 2018” Tembi Rumah Budaya, Bantul.
  • “PARADOX 2018” Lawangwangi Creative Space, Bandung.
  • “APIK” Pameran Bersama Angkatan 2014 “ Galeri R.J Katamsi, Yogyakarta.
  • “REMBLONG #2” Galeri Thee Huis, Taman Budaya Jawa Barat, Bandung.

 

 

Customer Reviews

Be the first to write a review
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)